Bagaimana Sebuah Ledakan PLTN Meluluhlantakkan Uni Soviet

Potret Aktivitas Warga Kota Pripyat Sebelum Menjadi Kota Mati
Kota Pripyat di Ukraina sebelum terdampak ledakan PLTN Chernobyl. (Atlas Obscura)

Kronologi

Situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY menuliskan bahwa, semuanya bermula di tanggal 26 April 1986. Pada Sabtu dini hari, reaktor nomor empat dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl yang berada di Kota Pripyat, Ukraina, yang pada saat itu masih termasuk ke dalam Uni Soviet, meledak dengan masifnya. Ledakan tersebut pastinya secara otomatis melepaskan materi radioaktif berbahaya dalam jumlah yang sangat besar ke atmosfer, dan tentu saja juga menyebar ke wilayah negara sekitar, termasuk itu Belarusia dan beberapa negara di Eropa timur.

Melanjutkan informasi dari Kompas.com yang mendapatkan berita dari laman Kementrian Luar Negeri Ukraina, salah satu materi yang tersebar ialah partikel isotop radioaktif yang kekuatannya 30 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan dampak ledakan bom atom di Hiroshima Jepang, yang terjadi dengan tragis pada 1945.

Menurut situs resmi Ruangguru, isotop radioaktif atau yang biasa disebut juga dengan radioisotop ialah merupakan sebuah materi kembar tidak identik dan tidak stabil dari sebuah unsur yang dapat berubah menjadi unsur lain dengan cara menyebarkan efek radiasi. Radioisotop dapat berupa benda padat atau likuid, alias cairan.

Kompas.com kembali melanjutkan, bahwasanya, terjadinya ledakan nuklir tersebut bukan tanpa alasan. Ketika itu, teknisi di reaktor nomor empat, yang merupakan reaktor pertama yang meledak, sempat melakukan aktivitas bereksperimen. Kegiatan yang mereka lakukan ialah dengan mematikan sistem pengaturan daya reaktor dan sistem keselamatan daruratnya, lau dilanjutkan dengan aktivitas pengurangan batang kendali sambil membiarkan reaktor tetap beroperasi dengan daya kekuatan hanya tujuh persen saja.

Kemudian, sesuatu yang aneh terjadi pada pukul 01.23 pagi. Aktivitas reaksi berantai di inti reaktor, yang memang wajar terjadi, malah bergejolak secara tidak terduga. Tak lama dari itu, terjadi lonjakan daya energi secara tiba-tiba. Bahkan, kanal YouTube The Infographics Show, dengan judul videonya yaitu: "What Caused the Catastrophic Nuclear Accident in History?", menampilkan animasi yang menunjukkan bahwa daya energi yang 'dikonsumsi' oleh inti reaktor secara mendadak naik drastis hingga 100 persen. Satu insinyur berniat untuk membatalkan eksperimen itu, tetapi atasannya meminta untuk tes tersebut tetap berlanjut.

Reaktor, seiring berjalannya waktu, semakin tidak terkendali. Kanal yang sama menyebutkan bahwa hal tersebut menyebabkan tekanan yang cukup besar, dan menurut laporan yang disaksikan oleh seorang insinyur, sebuah blok seberat 350 kilogram yang terdapat di atas bahan bakar saluran perisai biologis bagian atas, mulai bergerak naik dan turun. Hingga bahkan, gelombang kejut dapat dirasakan melalui struktur bangunan PLTN. Selanjutnya, yang saksi tersebut lakukan ialah berlari secepat mungkin untuk melaporkan apa yang telah ia lihat.

Pompa yang tersambung gagal berfungsi, air tidak berjalan semestinya, dan reaktor disebutkan telah mulai mengeluarkan suara keras yang mengganggu. The Infographics Show, sebagaimana mengutip dari situs lain, menyatakan bahwa desain batang yang khas merupakan penyebab dari lonjakan daya dramatis tersebut. Disebutkan bahwa bahan bakar panas yang dikombinasikan dengan air dingin telah membuat suatu materi massa uap yang tidak bisa lepas dan memberikan tekanan yang sangat tinggi. Kebocoran radiasi telah dimulai semenjak terjadinya pengangkatan dari penutup dengan berat sekitar seribu ton.

Udara dengan mudahnya masuk ke dalam reaktor, otomatis memberikan dampak terhadap grafit yang terbakar. Kemudian, ledakan kedua terjadi pada saat hidrogen, yang terbentuk oleh uap air panas, bersentuhan secara langsung dengan zirkonium, yang biasa digunakan dalam industri high-tech karena sifatnya yang mekanik, termal, eletrik, kimia, serta optik materinya yang mendukung, tetapi dapat berakibat terhadap munculnya kanker kulit.

Bangunan Terdampak Ledakan Chernobyl
Bangunan terdampak ledakan nuklir PLTN Chernobyl. (Merdeka)

Pada faktanya, ledakan yang satu ini merupakan ledakan yang lebih besar, dan pastinya lebih parah bila dibandingkan dengan ledakan sebelumnya. Berbagai puing tersebar ke berbagai arah di waktu yang bersamaan.

Listrik padam, kecuali penerangan bertenaga baterai. Udara dipenuhi oleh debu. Bensin mulai terbakar di mana-mana, sementara radiasi juga turut mulai terlempar ke atmosfer Bumi. Semua saluran telepon terputus. Para pekerja panik menghamburkan diri dari lokasi kejadian, begitupun dengan warga yang tinggal tak jauh dari sekitar lokasi. 

Petugas pemadam kebakaran tiba, tetapi sayangnya mereka beserta masyarakat yang ada di sekitar tampak seperti tidak mengindahkan bahaya yang akan, (atau malah lantas) mereka dapatkan dari radiasi yang tersebar dengan cepat. Salah satu pemadam kebakarannya sempat berucap, "Pasti ada radiasi yang sangat banyak di sini."

Dirinya sebenarnya bercanda, tapi apa yang ia ucapkan dengan apa yang selanjutnya terjadi, tidak bisa dianggap terlalu jauh perbedaannya. Seperti apa yang telah dijelaskan oleh salah seorang wanita bahwa keesokan harinya dia menemukan ada kebakaran yang terjadi begitu dahsyat, tetapi anak-anak masih tetap bermain, datang ke sekolah, dan masih ada orang-orang yang berkeliaran di jalanan kota. Ucapan beliau tentang semua jalanan yang tertutup air dan cairan putih berbusa, membuat keadaan tersebut semakin menyeramkan jika dibayangkan. Beliau menambahkan bahwa dirinya tidak diberitahu tentang bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi. "Tentang radiasi, material tersebut melarikan diri (dari PLTN Chernobyl). Tidak ada kata (yang bisa terucap)."

Meski tidak terlalu memiliki keterkaitan dengan tragedi yang satu ini, tetapi dapat diketahui bahwa terdapat sebuah kecelakaan helikopter yang terjadi beberapa waktu setelah bencana. Akun YouTube Solar Mendicant memberikan penjelasan bahwasanya, pilot dari helikopter tersebut, yaitu Nikolai Alexandrovich (Ганжук, Николай Александрович) tewas, setelah baling-baling helikopter tunggangannya menyenggol kabel yang tersambung dengan sebuah tiang. Selain itu, tiga orang kru lainnya juga tewas di tempat.

Komentar dari akun neverlandfw melanjutkan tentang penjelasan tersebut. Dirinya memberitahukan bahwa kecelakaan itu terjadi lebih dari 5 bulan setelah bencana. Setelah itu, kanal YouTube lainnya yaitu ПОДВАЛ, pada tahun 2017 bahkan sempat datang langsung ke tempat kejadian dan sukses menemukan sisa-sisa dari jatuhnya helikopter tersebut. Deskripsi videonya menjelaskan bahwa puing-puing helikopter yang jatuh pada tahun 1986 ditemukan di atas ruang mesin nomor empat yang meledak.

Video yang menampilkan puing serta rekaman langsung pada saat jatuhnya helikopter tersebut. (YouTube)

Reaktor PLTN Chernobyl yang kemudian dipenuhi oleh air memberikan masalah baru terhadap lingkungan sekitar: banjir. Di samping itu, selama berhari-hari, ribuan ton tanah liat, pasir, boron, dan dolomit dijatuhkan terus menerus dari helikopter untuk memadamkan api. Selain diharapkan akan dapat memadamkan api yang melahap, kegiatan tersebut juga dilakukan untuk mencoba dan mencegah tersebarnya radiasi.

Selama 10 hari, sejumlah besar zat radioaktif meresapi udara di sekitar Pripyat, Ukraina. Kebanyakan dari zat tersebut jatuh sebagai debu di sekitar tempat bencana, tetapi zat yang sama dengan ukuran yang lebih kecil sukses menyebar jauh akibat terbawa oleh angin.

The Infographics Show menegaskan bahwa ada banyak teori ilmiah yang menjelaskan mengapa bencana nuklir di PLTN Chernobyl dapat terjadi sebagaimana rupanya, dan penjelasan tersebut berasal dari beberapa teori yang banyak dianut.

Kanal yang sama melanjutkan bahwa, kota tersebut masih menjadi rumah bagi sekitar 690 orang, yang sebagian besar dari mereka hidup sejauh 30 km dari lokasi kejadian berbarengan dengan hewan-hewan yang memenuhi bangunan kosong tak berpenghuni. 690 orang untuk sebuah area yang terbilang luas, membuat kota tersebut terlihat seperti kota hantu.

Tentu saja, seperti yang sudah banyak dilihat melalui dunia maya, turis internasional dapat berkunjung ke 'tempat wisata' tersebut. Liputan6.com bahkan menjelaskan, bahwa terdapat hostel yang dapat ditinggali sementara oleh para wisatawan. Bukan dibangun oleh pengusaha lokal, tetapi hostel tersebut dibangun di atas kota mati Pripyat oleh pemerintah setempat. Yang paling menarik ialah tersedia radio yang menampilkan rekaman siaran pada saat PLTN Chernobyl masih beroperasi.

Desain Reaktor yang Buruk

Tipe-Reaktor-yang-Digunakan-di-Chernobyl
Potret desain dari reaktor nuklir RBMK milik Rusia yang tertanam di PLTN Smolensk, yang terletak di sebuah kota di sebelah barat Rusia. (Power Info Today)

Perlu diinformasikan bahwa PLTN Chernobyl terdiri dari empat unit reaktor nuklir bertipe Reaktor Bolshoy Moshchnosti Kanalnyy (RBMK). Berdasarkan kanal YouTube asal Indonesia, yaitu Nous ID, reaktor ini tidak hanya dirancang untuk menghasilkan energi listrik, tetapi bisa juga digunakan untuk memroduksi plutonium, yang dapat digunakan sebagai hulu ledak rudal nuklir Uni Soviet.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, reaktor di PLTN Chernobyl memiliki desain tersendiri yang sama sekali tidak bisa ditemui pada reaktor-reaktor lainnya. Jika reaktor bertipe Boiling Water Reactor (BWR) dan Pressurized Water Reactor (PWR) menggunakan air sebagai moderator dan pendingin, reaktor RBMK malah menggunakan grafit selayaknya tangkai hitam yang ada di pensil. Desain ini membuat inti reaktor RBMK dipenuhi oleh grafit, yang berdampak terhadap RBMK yang dapat menghasilkan energi yang jauh lebih besar dibandingkan tipe reaktor lainnya.

Tetapi, menurut laporan Generic Safety Issues yang disusun oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) sebagai badan promotor penggunaan nuklir secara damai, menyatakan bahwa desain unik tersebut justru bisa menimbulkan ketidakstabilan ketika reaktornya berada pada level penggunaan daya energi yang rendah. Keunikan inilah yang dianggap menjadi salah satu penyebab bencana nuklir Chernobyl.

Desain RBMK yang dinyatakan berbahaya ini, di kemudian hari tidak digunakan oleh negara-negara yang memiliki PLTN di wilayahnya. Bahkan saat ini, hampir seluruh PLTN yang ada di dunia menggunakan desain reaktor BWR atau PWR. Menurut Nous ID, reaktor bertipe BWR dan PWR memiliki beragam manfaat, seperti: stabil, mudah dikendalikan, dan lebih aman.

Menurut hasil investigasi yang dilakukan oleh National Security Archive pada bulan Juli 1986, yang dilansir oleh kanal Nous ID, bencana Chernobyl terjadi karena gabungan antara cacat desain reaktor RBMK dan kultur manajemen yang sangat buruk. Sehingga umum terjadi keteledoran oleh pihak terkait, termasuk itu pada organisasi manajemen PLTN Chernobyl, Kementrian Energi dan Kelistrikan, serta badan pengawas keamanan nuklir Uni Soviet. Sejumlah pihak tersebut terbukti melakukan serangkaian kesalahan terhadap aktivitas operasi PLTN Chernobyl pada masa-masa sebelum terjadinya bencana.

Dampak

Gambar-yang-Menunjukan-Bocah-Terdampak-Radiasi-Nuklir-Chernobyl
Potret bocah yang terdampak dari radiasi nuklir akibat ledakan Chernobyl. (© Robert Knoth)

Henry Hens, selaku penulis dari artikel "Kota Mati Chernobyl Mendadak Jadi Kawasan Wisata, Apakah Aman?", memberikan penjelasan singkat terkait dampak yang diperoleh pada saat, maupun setelah kejadian. Dirincikan bahwa 2 pekerja tewas seketika, kemudian jumlahnya melonjak naik menjadi 32 orang. Dikatakan bahwa malapetaka yang lebih berbahaya justru terjadi setelah itu.

Evakuasi yang awalnya hanya dilakukan di sekitar Chernobyl, diperluas. Sekitar 40 jam setelah kejadian, penduduk Kota Pripyat diperintahkan untuk mengungsi. Terhitung ada 50 ribu orang yang tinggal di sana. Efek radiasi terlanjur menyebar, ribuan dari mereka tewas bertahap.

Sementara itu, berdasarkan hasil penulisan Yopi Makdori, dikatakan bahwa terdapat lebih dari 350 ribu orang yang dievakuasi, dengan sekitar 4,7 ribu km persegi wilayah di sekitar lokasi kejadian ditetapkan sebagai Chernobyl Ecsclusion Zone.

Fabby Tumiwa, yang merupakan Direktur Eksekutif dari Institute for Essential Service Reforms (IESR) dan juga selaku sumber artikel hasil penulisan Yopi Makdori, menyebutkan bahwa terdapat 150 ribu km persegi area di Ukraina dan Belarusia yang terkontaminasi bahan radioaktif. Dengan catatan tambahan, bahwa tragedi PLTN Chernobyl juga berimbas terhadap jatuhnya beberapa materi radioaktif di Swedia dan Inggris.

"Sampai hari ini sebenarnya masih tanda tanya, seberapa besar dampak atau korban sesungguhnya dari bencana Chernobyl. Pernyataan resmi Pemerintah Uni Soviet itu menyatakan, korban meninggal langsung itu ada sebanyak 31 orang," tutur Fabby, seperti yang dijelaskan oleh Yopi Makdori.

Yopi melanjutkan artikelnya, dengan memberikan penjelasan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada awalnya menyebutkan bahwa korban meninggal secara langsung, imbas ledakan reaktor Chernobyl, terhitung di angka 50 orang. Lalu kemudian, pada 2005, PBB merilis laporan terbarunya yang menyatakan bahwa terdapat setidaknya 4.000 orang yang tutup usia akibat terkena paparan radiasi Chernobyl.

Selanjutnya, dikatakan bahwa tingkat kematian para pengungsi bencana Chernobyl terus meningkat dalam waktu ke waktu. Angkanya dikatakan bahkan mencapai 18 kematian per seribu pengungsi. Itu artinya, jika ada 50.000 pengungsi dari daratan Pripyat, maka dapat dirincikan bahwa 2.700 dari mereka 'harus' tutup usia.

Fabby menginformasikan bahwa pada kurun waktu 2008-2018, angka disabilitas juga mengalami peningkatan drastis. Anak-anak yang lahir di Ukraina setelah terjadinya bencana nuklir tersebut, menurut Fabby menunjukkan kerusakan gen dan ketidaksempurnaan, dibarengi dengan dampak kesehatan lainnya.

Tentu saja pernyataan itu dapat ditanggapi dengan perasaan setuju. Mengingat, radiasi nuklir memang sangat berbahaya dan dapat merusak apapun itu yang ada di tubuh manusia. Di samping itu, juga sudah banyak pemberitaan tentang manusia-manusia yang mengalami kecacatan akibat dari efek radiasi nuklir.

Situs Alodokter memberikan penjelasan tentang gejala serta dampak buruk saat tubuh terkena radiasi nuklir. Singkatnya, gejala-gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir ialah: gangguan pencernaan (mual, muntah, atau diare), demam, pusing, kelelahan, rambut rontok, muntah darah, luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh. Sedangkan itu, penyakit yang dihasilkan oleh radiasi nuklir terdiri dari: hancurnya sel-sel tubuh, kanker, gangguan tumbuh kembang anak, hingga kerusakan jaringan kulit.

Kembali ke topik. Selain berdampak terhadap kesehatan, terlebih itu ialah kesehatan penduduk di sekitar PLTN Chernobyl, Fabby menyebutkan bahwa tragedi ini juga berdampak kepada sosial ekonomi yang ada di sana. Kerugian yang ditaksir atas tragedi ini diperkirakan mencapai angka 235 miliar dolar Amerika Serikat. Nilai tersebut dapat digunakan untuk membeli hampir sejumlah dua ribu unit pesawat tempur generasi kelima Amerika Serikat, yaitu Lockheed Martin F-22 Raptor, yang harga per unitnya pada tahun 2006 'hanya' sekitar 120 juta dolar 'saja'. Yang mana, jumlah pesawat tempur Indonesia saat ini saja hanya berkisar di angka 41 unit.

Kerugian 235 miliar dolar tersebut belum bisa dipercaya sepenuhnya. Karena terdapat kajian lebih baru dari USC Institute of Global Health yang menyebutkan bahwa dampak radiasi telah sukses menciptakan kerugian hingga mencapai 700 miliar dolar. Jika mencoba mengubah nilai tersebut menjadi rupiah yang saat ini berada di angka 14.341,20 per satu dolar Amerika, maka angka yang muncul adalah: 10.038.834.510.153,19 rupiah. Itu setara dengan lebih dari 10 triliun rupiah! 20 miliar tahu bulat dapat dibeli dengan uang sebegitu besarnya.

Sebelum mengakhiri bagian ini, perlu disampaikan bahwa hingga 35 tahun pasca tragedi mematikan tersebut, Ukraina masih terus mengalokasikan anggarannya untuk mengatasi dampak bencana yang berkelanjutan. Termasuk itu memberikan santunan bagi para keluarga yang dievakuasi maupun yang terdampak langsung oleh partikel radioaktif.

Kanal YouTube World Travel Guide, dengan videonya yang berjudul "CHERNOBYL Today", menampilkan bagaimana mengerikannya Chernobyl kini, meskipun tragedinya telah terjadi lebih dari tiga dekade yang lalu. Di awal video, terlihat bahwa ada banyak sekali masker gas yang berserakan di lantai, dilanjutkan dengan footage yang menampilkan sesosok boneka mainan yang telah rusak. Matanya merah tanpa pupil, sementara rambutnya telah dipenuhi oleh debu. Rekaman di awal tersebut sudah bisa menyimpulkan betapa mengerikannya Chernobyl kini.

Bangunan tak berpenghuni banyak diperlihatkan di rekaman kanal World Travel Guide itu. Termasuk itu rumah, gedung, rumah sakit, hingga taman bermain. Di samping itu, tak jarang terdapat pepohonan yang menjulang tanpa daun. Terlihat tidak ada sedikitpun area yang terurus. Suasana mengerikan pada seri gim The Walking Dead pun sebenarnya kalah jauh bila dibandingkan dengan suasana yang ditampilkan di video.

"Chernobyl today - 35 years after the disaster. In this video we will visit Chernobyl and see how Pripyat looks like today," tulis deskripsi dari video tersebut. (YouTube)

Situs milik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menuturkan bahwa, meski bencana tersebut pada awalnya memberikan dampak yang sangat membahayakan bagi raga dan jiwa, telah diketahui jikalau ternyata alam sekitar Chernobyl berhasil pulih dan juga berkembang. Salah satu yang menonjol ialah meningkatnya keanekaragaman hayati. Hewan langka seperti lynx dan bison Eropa pun dikabarkan mengalami pemulihan populasi.

Dua-Ekor-Lynx-sedang-Menikmati-Hidup-Mereka-di-Daratan-Pripyat
Potret hewan lynx di Zona Esklusi Chernobyl. Lynx sendiri ialah kucing soliter yang mendiami hutan utara terpencil di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. (Slate Magazine)

Daftar Pustaka

Komentar