Raja Ingatan Palsu dari Nepal

Raja Ingatan Palsu dari Nepal
Sosok Bijay Shahi, pria kelahiran Nepal yang kini dianggap sebagai raja ingatan palsu. (Bio Famous)

"Penipuan Bijay Shahi menjadi viral dan sebuah pertanyaan besar muncul di antara para pengikutnya. Apakah Shahi benar-benar seorang raja ingatan? Yah, lebih baik daripada terlambat sekarang, kebenaran ada di antara setiap orang Nepal," ujar Tirsana Khadka dalam pembukaannya pada artikel yang diberi judul: "Bijay Shahi Scam. Is he really a memory king?"

Khadka melanjutkan penulisannya, dengan menyebut bahwa Bijay diklaim sebagai raja memori Nepal dan banyak orang percaya pada apa yang disebutnya sebagai bakat dari Tuhan. Ketenarannya merangkak naik ketika Bijay mulai diberitakan di saluran berita nasional. Khadka mengungkapkan, bahwa sejak awal, siapa yang mengaku sebagai raja ingatan memang banyak menuai kontroversi dan banyak orang yang mencoba memperlihatkan bahwa bakat Bijay adalah omong kosong dan palsu.

Biodata

Bijay Shahi (terkadang disebut sebagai Bijaya Shahi) adalah raja ingatan palsu yang berasal dari Kalikot, yang merupakan bagian dari Provinsi Karnali dan merupakan satu dari 70 distrik di Nepal, sebuah negara di kawasan Pegunungan Himalaya. Nama Bijay tersimpan di Champions Book of World Record karena telah mengingat 102 kata hanya dalam 30 detik.

Di situs resminya, Champions Book of World Record mengaku sebagai Official Registrar of the World Records yang membuat katalog dan memverifikasi rekor luar biasa di seluruh dunia dengan sertifikasi otentik. Kantor pusatnya terletak di salah satu kota yang ada di India, yaitu Kota Vijayawada. "Juara tidak pernah berbicara. Mereka hanya tampil dan dunia berbicara!" adalah slogan Champions Book of World Record yang dicantumkan pada area di paling atas halaman utama situsnya.

Dengan informasi tersebut, dapat dipastikan bahwa Champions Book of World Record bukan merupakan Guinness World Record yang sejatinya lebih populer. Di samping itu, kantor pusat dari Guinness World Record itu sendiri berlokasi di London, Inggris, dengan kantor tambahan yang terletak di Kota New York dan Tokyo.

Bijay mengklaim bahwa dirinya memiliki formula untuk mengingat seluruh teks pada buku hanya dalam beberapa menit setelah melihat seluruh halamannya. Selain itu, Bijay juga mengklaim dapat meningkatkan tingkat kesadaran huruf di Nepal menjadi 100 persen. Disebutkan bahwa Bijay sangat peduli dengan sistem pendidikan di Nepal dan ingin menerapkan sistem pendidikan ilmiah. Sebagaimana yang terangkum pada artikel yang dirilis oleh Bio Famous, Bijay bahkan ingin mengubah sistem pendidikan yang telah diterapkan di seluruh daratan Bumi.

Secara singkat, Bijay Shahi lahir pada 20 Juni 1999 di Kalikot, Nepal, dengan julukannya sebagai Raja Ingatan. Berdasarkan artikel yang diterbitkan pada tahun 2020 tetapi kemudian diperbarui satu tahun setelahnya, pendidikan terakhir Bijay adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 12. Rekor dunianya tercatat di Champions Book of World Record dengan keterangan sebagai pengingat 102 kata dalam 30 detik. Keluarga Bijay terdiri dari lima orang anggota, dengan Bijay sebagai seorang pria muda memiliki ketertarikan dalam mengembangkan pendidikan ilmiah di negaranya.

Catatan Rekor Dunia Bijay Shahi
Catatan rekor dunia Bijay Shahi. "Banyak pertanyaan muncul dari demonstrasinya membaca buku seribu halaman dengan durasi waktu hanya 12 menit," ungkap salah satu paragraf yang dijadikan referensi untuk artikel ini. (Bio Famous)

Kontroversi dan Fakta Sebenarnya

Mengutip dari artikel terbitan kumparan.com, Bijay memperoleh kepopuleran setelah berhasil mencatat rekornya. Ia kerap tampil bersama YouTuber dan muncul di acara-acara televisi Nepal. Seringkali, Bijay mengaku dapat menghafal ribuan halaman buku hanya dalam waktu beberapa menit.

Meski begitu, pengakuan tersebut malah membuat publik Nepal menjadi skeptis perihal bagaimana Bijay dapat melakukan apa yang telah diklaimnya tersebut. Bijay menjelaskan bahwa dirinya telah menemukan formula untuk menghafal melalui '26 kode teknik khusus' yang tidak dijelaskan secara rinci oleh Bijay.

Sembari membuka kursus pelatihan memori bagi orang yang tertarik, Bijay acapkali memamerkan keahliannya lewat acara yang diadakan offline ataupun online. Keahliannya tersebut dilakukan dengan cara membaca beberapa halaman buku dan kemudian menuliskan hafalannya di kertas. Lalu, tulisan itu akan dibandingkan dengan kalimat asli yang ada di buku untuk menentukan apakah ingatannya benar atau tidak.

Selama melakukan aksinya, Bijay tidak pernah mau menunjukkan teknik menghafalnya di depan orang-orang atau bahkan kamera dan perilaku tersebutlah yang membuat warga Nepal mulai curiga bahwa Bijay mungkin sebenarnya adalah seorang penipu.

Masih berdasarkan artikel yang sama, diwartakan bahwa sosok juara ingatan lima kali kelahiran Britania Raya bernama Nelson Dellis menemukan beberapa kejanggalan pada Bijay, saat dirinya sedang melakukan wawancara dengan pria Nepal tersebut (dan rekaman wawancara tersebut diunggah di kanal YouTube miliknya sendiri).

Sosok Nelson Charles Dellis
Sosok Nelson Charles Dellis, si ahli ingatan kelahiran 4 Februari 1984. (Nelson Dellis)

Bijay disebutkan tidak menjelaskan secara logis teknik memori macam apa yang dia pakai saat sedang mengdemonstrasikan keahliannya. Bahkan, ketika ditanya kapan Bijay mulai mempelajari kemampuan mengingat, asisten Bijay menginterupsi pembicaraan sembari mengungkap bahwa kemampuan Bijay muncul berkat kekuatan ilahi. Tentu saja klaim tersebut tak masuk akal bagi Dellis.

Setelah wawancara di awal video, Dellis mulai menguji keahlian Bijay. Dengan secarik kertas yang dirobek dari buku berukuran A4 serta sebuah halaman buku untuk dihafal, Dellis lalu meminta Bijay menunjukkan kehebatannya. Menjelang tes yang diberikan oleh Dellis, Bijay mulai sering bolak-balik keluar ruang wawancara. Asistennya yang lain pun juga turut melakukan hal yang sama, sebelum dan sesudah tes berlangsung.

Keanehan paling besar disebutkan terjadi pada kala Bijay hendak menuliskan hafalannya ke kertas. Setelah membaca buku dengan suara yang keras, Bijay tak ingin ada orang dan kamera yang melihatnya menulis. Kejadian tersebut membuat Dellis tidak bisa mengetahui apa yang sedang terjadi saat Bijay tengah menuliskan hasil ingatannya.

Setelah Bijay menyelesaikan penulisannya, Dellis merasa terkesan dengan kualitas ingatan Bijay. Tentu saja, kalimat-kalimat yang ada di tulisan Bijay sangatlah mirip dengan apa yang ada di buku yang digunakan untuk menghafal. Meski begitu, setelah rekaman wawancara tersebut diunggah, para penonton menemukan bukti bahwa Bijay melakukan kecurangan.

Beberapa hari setelah video wawancara itu bisa diakses dengan bebas, sebuah kanal YouTube bernama Misguided Nepal dengan pengikut lebih dari 47 ribu orang mengunggah penjelasan terkait teori bahwa Bijay sebenarnya telah menipu. Argumen Misguided Nepal diperkuat oleh sebuah bukti yang membuat Dellis kemudian menganggap bahwa penjelasan Misguided Nepal dapat dipercaya olehnya. "Aku ditipu oleh Bijay Shahi," ujar Dellis sebagaimana dikutip dari kumparan.com. Setelah itu, Dellis lalu membuat video berjudul: "I GOT SCAMMED BY BIJAY SHAHI (HERE'S THE UNDENIABLE PROOF...)".

Sementara menurut situs Easy Tips Tutorial, diberitakan jikalau Dellis telah membuat video klarifikasi di kanal YouTube pribadinya tentang Bijay dan mengatakan bahwa ia telah ditipu. Dellis disebutkan membagikan beberapa bukti dalam videonya tersebut.

Dalam wawancaranya bernama Dellis, Bijay terlihat terburu-buru. Dikatakan bahwa terdapat seorang wanita di dalam video tersebut yang dilatih untuk merekam audio. Ilustrasi seperti metode merobek kertas dan tulisan tangan serta banyak poin lainnya memberikan kesimpulan yang membuktikan bahwa Bijay adalah sosok pengingat palsu dan penipu.

Seorang konten kreator memparodikan bagaimana Bijay memamerkan keahliannya. (YouTube)

Formula Menghafal Bijay

Berdasarkan keterangan Bio Famous, Bijay mengklaim telah mengembangkan formula untuk mendalami bakat mengingat. Seperti yang sudah dijelaskan, formula tersebut terdiri dari 26 angka berisi sejumlah trik ilmiah dan kode yang dapat mengubah cara orang dalam membaca dan mengingat. Meskipun ada kesalahpahaman yang menyebutkan bahwa Bijay turut membawa kekuatan gaib dalam proses pengembangan formulanya, ia tetap memberikan formula tersebut kepada orang-orang yang ingin mendapatkannya. Niatannya, setelah pandemi COVID-19 selesai, Bijay akan menjalankan berbagai kampanye dan seminar untuk menjelaskan sekaligus mendemonstrasikan formula yang telah ia ciptakan.

Bijay Shahi dengan Kedua Orang Tuanya
Bijay bersama kedua orang tuanya. (Bio Famous)

Rumus buatan Bijay mungkin berisi istilah-istilah seperti memori fotografis (kemampuan untuk mengingat peristiwa di masa lalu dengan sangat detail) atau bisa juga disebut sebagai memori eidetik. Secara singkat, Bio Famous menjelaskan bahwa itu adalah teknik khusus yang memungkinan seseorang untuk mengingat seluruh objek, gambar, teks, atau apapun yang telah dilihat, dengan catatan: ingatan tersebut sangat mungkin untuk dilupakan seiring berjalannya waktu.

Bio Famous melanjutkan, bahwa seseorang dengan memori eidetik dapat mengingat hal-hal dalam foto untuk waktu yang lama. Seseorang dengan memori tersebut dapat mengingat apapun itu tepat setelah mereka memiliki peristiwa yang berhubungan.

Istilah populer lainnya adalah hyperthymesia. Itu adalah kondisi di mana seseorang mengingat setiap dan segala sesuatu yang tidak atau mungkin penting. Seperti contohnya: apa yang telah dimakan saat sarapan di hari yang sama pada tiga tahun yang lalu.

Berita Kematiannya

Beberapa waktu yang lalu, sempat viral unggahan di media sosial yang menginformasikan bahwa Bijay Bijay telah meninggal dunia. Informasi tersebut diperkuat dengan gambar sesosok mayat yang dianggap sebagai jasad Bijay. Beberapa orang mungkin merasa gembira terkait pemberitaan tersebut, tetapi sebenarnya itu hanyalah meme dan troll belaka. Postingan itu kini telah dihapus dan fakta bahwa Bijay tidak meninggal sudah disebarkan oleh banyak akun media sosial dengan konfirmasi dari petugas kepolisian setempat.

Kematian Palsu Bijay Shahi
Pemberitaan tentang kematian Bijay Shahi yang disampaikan oleh akun bernama Routine Of Nepal Banda. (Easy Tips Tutorial)

Sekilas tentang Nelson Dellis

Berdasarkan Wikipedia, Nelson Charles Dellis lahir dari ibu berkewarganegaraan Belgia dan ayah yang seorang Perancis sejati. Proses Dellis menuju dewasa berlangsung di tiga negara: Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Pendidikan SMA dari pria 38 tahun tersebut berada di Sekolah Persiapan Gulliver yang terletak di Miami, Florida. Lalu setelah lulus, Dellis melanjutkan pendidikannya ke Universitas Miami, sebuah universitas yang pada tahun 2021 berada di posisi 236 tingkat dunia dan di 49 tingkat nasional, di mana Dellis lulus dengan jurusan fisika dan matematika. Selanjutnya, Dellis memperoleh gelar master dalam ilmu komputer dari universitas yang sama, lalu kemudian dirinya menulis tesis bertopik: penalaran otomatis.

Dellis adalah seorang atlet memori Amerika Serikat, Grand Master of Memory (GMM), pendaki gunung yang telah empat kali mendaki Everest dan telah menaklukkan Gunung McKinley setinggi lebih dari enam ribu meter bersama dengan gunung-gunung lainnya di seluruh dunia, penulis yang telah menerbitkan dua bibliografi (Remember It!: The Names of People You Meet, All of Your Password, Where You Left Your Keys, and Everything Else You Tend to Forget dan Memory Superpowers!: An Adventurous Guide to Remembering What You Don't Want to Forget), pembicara publik, dan konsultan kelahiran 4 Februari 1984 di Wimbledon, sebuah distrik dan kota yang terletak di barat daya London, Inggris.

GMM itu sendiri mengacu kepada gelar yang sebelumnya diberikan oleh Asosiasi Ingatan Internasional kepada orang-orang yang telah berhasil atau setidaknya mendekati dan berani menegosiasikan tiga prestasi berikut: sukses menghafalkan seribu digit acak dalam waktu satu jam, sukses menghafalkan urutan 10 dek kartu dalam waktu satu jam, dan sukses menghafalkan urutan satu dek kartu dalam waktu kurang dari dua menit. Berdasarkan BoardGameGeek, satu dek kartu remi pada normalnya terdiri dari 52 kartu.

Sosok Lima Kali Juara Dunia Mengingat
Per 28 Oktober 2019, Dellis memegang tiga rekor Amerika Serikat. Dia adalah orang Amerika pertama yang berhasil menghafal setumpuk kartu hanya dalam waktu kurang dari 60 detik di suatu kompetisi internasional. (Wikipedia)

Selain sebagai pemegang gelar GMM, Dellis juga adalah salah satu pendiri Memory League yang sebelumnya bernama Extreme Memory Tournament (XMT), sebuah kejuaraan yang tiga perlombaan pertamanya berlangsung di San Diego, California, pada tahun 2014 hingga 2016. Perlombaan keempatnya diadakan secara online pada Januari 2022.

Di samping itu, Dellis merupakan seorang pemilik dari lima kali juara lomba USA Memory Championship: sebuah kompetisi tahunan yang diadakan setiap musim semi di Kota New York. Perlombaan tersebut didirikan oleh Tony Dottino yang merupakan presiden dari Dottino Consulting Group, Inc., bersama Marshall Tarley pada tahun 1997. Catatan menunjukkan bahwa Dellis menjadi pemenang pada tahun 2011, 2012, 2014, 2015, dan 2021.

Dellis juga turut menjalankan Climb 4 Memory, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran untuk penelitian penyakit alzheimer (sebuah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta membuat perubahan perilaku) dengan cara melakukan pendakian gunung yang dilakukan di lokasi yang acak di seluruh dunia. 

Disebutkan bahwa Dellis mulai meningkatkan kualitas mengingatnya setelah melihat sang nenek yang mendapatkan penurunan kualitas ingatan karena penyakit alzheimer dan oleh karena itulah Dellis memulai karir menjadi pengingat profesional pada tahun 2009. Sejak saat itu, Dellis telah mencoba sejumlah kompetisi serta memecahkan banyak rekor mengingat.

Dellis sempat muncul pada film dokumenter terbitan 2012 yang berjudul: Ben Franklin Blowing Bubbles at a Sword: The Journey of a Mental Athlete. Pada Juli 2013, Dellis juga sempat hadir pada program televisi Science Channel bernama Memory Games, di mana saat itu dirinya meliput USA Memory Championship untuk tahun 2013. Perihal catatan kewawancaraan, Dellis juga sudah pernah diwawancarai mengenai pelatihan memori pada acara televisi Today, The Dr. Oz Show, dan Nightline.

Daftar Pustaka

Komentar