Mengulas Aplikasi Tak Penting di Google Play Store
Sejumlah aplikasi yang beredar di Google Play Store. |
Berdasarkan artikel terbitan Jatimtech, Google Play Store merupakan sebuah layanan distribusi hiburan yang dioperasikan dan dikembangkan oleh Google, sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang berfokus pada kegiatan jasa dan produk internet. Secara garis besar, Google Play Store adalah layanan distribusi yang tingkatnya sebanding dengan App Store yang diurus oleh Apple untuk iOS.
Pada faktanya, Google Play Store pada awalnya bernama Android Market dan telah dikelola sejak tanggal 22 Oktober 2008. Kemudian, namanya secara resmi berganti menjadi Google Play Store per tanggal 6 Maret 2012.
Berfungsi sebagai media 'pertemuan' antara konten hiburan dengan para pengguna perangkat dengan sistem operasi Android, layanan ini membuat para pengguna Android dapat menelusuri serta mengakses konten atau mengunduh aplikasi yang telah dikembangkan dengan alat pengembang perangkat lunak Android atau yang secara umum dianggap sebagai Android SDK atau Software Development Kit.
Secara garis besar, Android SDK adalah sistem pembuatan untuk aplikasi yang akan berjalan di sistem operasi Android. Secara sekilas, itu kurang lebih sama dengan App Store. Bedanya, App Store merupakan layanan pendistribusian untuk aplikasi yang dikembangkan dengan iOS SDK.
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, Google Play Store berguna sebagai media penyaluran konten hiburan. Itu artinya, tidak hanya aplikasi saja yang dapat diakses oleh para pengguna Android. Ada pula konten film dan buku yang dapat dinikmati. Judul-judul konten bergengsi seperti film Marvel Studios' Avengers: Endgame dan buku SagaraS dapat dinikmati dengan biaya yang relatif terjangkau.
Salah satu perbedaan terbesar antara Google Play Store dengan App Store ada pada sistem keamanannya. Berdasarkan BR Atsit, App Store memiliki standar yang lebih baik perihal keamanan pengguna. Persyaratan keamanan agar aplikasi dapat didistribusikan melalui App Store jauh lebih sulit ketimbang Google Play Store. Di samping itu, BR Atsit menyebutkan bahwa App Store sangat baik dalam membatasi izin yang diperlukan oleh aplikasi pada saat digunakan, sementara Google Play Store masih berpotensi untuk tidak menginformasikan para pengguna perihal berbagai izin yang diperlukan.
Bagi siapapun pihak yang berminat untuk mendaftarkan aplikasinya di Google Play Store, maka hal itu tidak dapat diwujudkan tanpa melalui pembayaran biaya registrasi. Sistem registrasi Google Play Store berbentuk sekali bayar dan bukan merupakan sistem berlangganan. Berdasarkan IdCloudHost, pihak pengembang aplikasi memerlukan uang senilai 25 dolar untuk membuat aplikasi buatan mereka dapat dinikmati oleh para pengguna Android. Nilai itu terhitung cukup murah, mengingat jumlah potensi keuntungan besar yang hadir berkat miliaran pengguna aktif Google Play Store di dunia ini.
Meskipun untuk mengunggah suatu karya ke Google Play Store memerlukan biaya, itu bukan berarti semua aplikasi yang hadir di sana merupakan aplikasi yang bermanfaat. Tak jarang, ada banyak pengembang yang rela membayar biaya 25 dolar hanya agar aplikasi tidak penting buatan mereka dapat tersedia di etalase Google Play Store.
Sebenarnya itu adalah keputusan yang sangat bijak sekali jika saja mereka menyempatkan waktu untuk memasang iklan di aplikasi tidak penting mereka. Sehingga, mereka secara efisien akan dapat memperoleh keuntungan maksimal serta menghemat uang hingga puluhan persen dibandingkan membuat aplikasi konvensional, akibat dari biaya pembuatan aplikasi tidak penting yang begitu murah atau bahkan tak memakan biaya sedikitpun. Meski begitu, tidak semua pengembang sempat memasangkan paket iklan di aplikasi tidak penting mereka.
Sesuai topik hari ini yaitu mengulas aplikasi tidak penting di Google Play Store, berikut adalah daftar sejumlah aplikasi tak penting yang dapat diakses dengan bebas oleh siapapun di Google Play Store:
Useless App dan UsefulApp
Dengan menggunakan kata kunci "useless app", aplikasi yang muncul paling atas di etalase berbentuk peringkat ialah aplikasi bernama Useless App. Aplikasi berukuran 2,7 megabita ini dirilis pada tanggal 23 Juli 2019 oleh pengembang yang menamai dirinya sebagai UselessProgrammer.
Sayangnya, seluruh aplikasi yang dibuat oleh pengembang yang satu ini benar-benar hadir dalam bentuk tidak berguna, sesuai dengan nama yang digunakan oleh si pengembang dan slogan yang digunakan oleh pengembang tersebut: "it's all useless here." UselessProgrammer sejauh ini telah merilis empat aplikasi termasuk aplikasi Useless App yang semuanya rata-rata memiliki ukuran 2,9 megabita.
UselessApp3, Simple Button, dan UsefulApp merupakan aplikasi selain Useless App yang dimiliki oleh UselessProgrammer. Tenang saja, dasar dari aplikasi UsefulApp tidaklah sesuai namanya. Itu hanyalah aplikasi berbentuk dialog yang akan mengajak pengguna untuk mengobrol dengan pilihan konteks yang terbatas. Itupun, setiap konteks yang telah diselesaikan pembicaraannya tidak dapat dipilih ulang. "This app is very useful. This app can do anything. This app is the future," canda UselessProgrammer melalui kolom deskripsi aplikasi tersebut.
Saat sedang menggunakan UsefulApp, UselessProgrammer nantinya akan menginformasikan bahwa sebenarnya aplikasi UsefulApp memiliki nama lain, yaitu: UselessApp 2. Lalu setelah itu, UsefulApp alias UselessApp 2 mengucapkan kalimat perpisahan yang membuat pengguna kemudian tidak dapat melakukan apa-apa dengan aplikasi ini.
Sebenarnya, UsefulApp menyelipkan lelucon-lelucon lucu yang dapat dinikmati dengan baik. Salah satu lelucon paling menarik datang pada saat hadirnya informasi bahwa UsefulApp memiliki nama lain. Di momen tersebut, UselessProgrammer mengaku bahwa UsefulApp sebenarnya merupakan kakak kandung dari Useless App.
Sementara untuk Useless App, aplikasi yang satu ini dijelaskan melalui kolom deskripsi sebagai aplikasi yang tidak berguna. Di akhir kolom deskripsi, UselessProgrammer melakukan promosi kecil-kecilan dengan meminta pengguna untuk turut menikmati sekuel dari Useless App, yaitu UsefulApp dan UselessApp3.
Sama-sama berbasis sebagai aplikasi dialog, yang membedakan dari Useless App dengan UsefulApp ada pada sistem dialognya yang dibuat satu arah. Useless App tidak memiliki fitur yang membuat para pengguna dapat membalas perkataan yang diucapkan oleh program Useless App.
Seperti biasa, kalimat yang dilontarkan oleh Useless App cukup untuk membuat penggunanya tertawa atau setidaknya tersenyum sumringah. Terdapat sejumlah kalimat yang bertopik pada keinginan agar aplikasi Useless App tidak lagi disentuh, sebelum pada akhirnya aplikasi tersebut tidak lagi menimbulkan interaksi. "The end," adalah kalimat terakhir yang diucapkan oleh aplikasi tersebut yang terakhir kali diperbarui pada tahun 2020.
Meski tidak ada gunanya, Useless App kini sukses meraih lebih dari lima ribu unduhan dengan rata-rata nilai ulasan berada di angka 4,2 bintang dari 163 ulasan yang dibagikan. Nilai ulasan tersebut secara tidak langsung menyampaikan bahwa para pengunduh cukup puas dengan aplikasi Useless App. Sementara itu, sayangnya, UsefulApp tidak bernasib sama dengan adik kandungnya. UsefulApp saat ini hanya sukses meraih lebih dari seribu unduhan dengan tanpa adanya catatan ulasan sedikitpun.
Useless Websites
Useless Websites adalah aplikasi yang dikembangkan dan dirilis pada tanggal 26 Agustus 2021 oleh okdev, sebuah pihak pengembang yang pada dasarnya hanya merilis satu aplikasi dan itu adalah Useless Websites. Fakta tersebut menjadikan okdev sebagai pengembang yang terkesan 'malas' bila dibandingkan dengan UselessProgrammer yang telah sukses merilis empat aplikasi.
Meski begitu, okdev masih lebih baik dibandingkan UselessProgrammer dalam hal pembaruan aplikasi. Useless Websites yang dikelola oleh okdev telah memperoleh pembaruan pada bulan Maret 2022, dengan rincian penambahan situs dan suara baru. Sementara, seperti yang sudah diketahui, seluruh aplikasi milik UselessProgrammer belum ada yang mendapatkan pembaruan setidaknya untuk tahun 2022 ini. Pembaruan yang dijalankan oleh UselessProgrammer juga tidak seniat okdev. "I have an announcement to make," tulis UselessProgrammer menjelaskan pembaruan 2.05 untuk aplikasi Useless App.
Di halaman deskripsi, okdev menerangkan bahwa Useless Websites merupakan sebuah aplikasi yang jika digunakan maka akan membawa penggunanya pergi menuju ke situs-situs menarik meskipun tidak berguna.
Saat membuka aplikasi yang satu ini, pengguna akan disuguhkan dengan tampilan sebuah karakter robot yang sedang beristirahat dan sebuah kalimat yang memiliki satu area berwarna ungu yang dapat disentuh. Dengan menyentuh area ungu tersebut, sistem aplikasi Useless Websites akan langsung bergerak dengan membawa pengguna pergi ke situs acak yang aneh dan tidak jelas, persis sesuai dengan apa yang diterangkan oleh okdev di kolom deskripsi.
Tautan dari situs-situs yang telah dikunjungi akan otomatis tersimpan di perangkat pengguna. Pengguna dapat mengakses kembali situs itu dengan cara membuka informasi papan klip yang ada di perangkat masing-masing sehingga tidak perlu repot-repot memuat aplikasi Useless Websites.
Salah satu hal menarik yang ada di aplikasi Useless Websites terdapat pada karakter robotnya unik. Ternyata, robot tersebut jika disentuh maka akan membuat aplikasi menyajikan teks acak berukuran kecil yang seperti mewakili isi hati dari si robot itu. Kemunculan teks acak yang dimaksud akan selalu diiringi dengan suara berat seperti tengah kelelahan. "It's sooo bored" dan "what is your name?" adalah dua dari sekian banyak teks yang dapat muncul.
Jika pengguna sudah terlalu banyak menekan karakter robot tersebut, maka dengan sengaja aplikasi akan menginformasikan bahwa si robot telah rusak. Informasi itu muncul diiringi dengan suara mesin yang sedang mengalami kesalahan teknis khas seperti suara robot yang tengah rusak. Jika yang terjadi telah demikian, maka pengguna tidak lagi dapat mengetahui isi hati dari si robot kecil tersebut kecuali dengan memuat ulang aplikasi itu.
Per tulisan ini diketik, aplikasi berukuran 2,91 megabita yang secara sekilas dibuat lebih niat dibandingkan aplikasi terbitan UselessProgrammer ini hanya dapat meraih total lebih dari seribu kali unduhan. Sayangnya, data menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun pengguna Google Play Store yang mengulas satu-satunya aplikasi rilisan okdev ini.
Useless
Berukuran hanya 1,42 megabita saja, Useless dengan logo tong sampah merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan dan dirilis pada tahun 2012 oleh SkyGames Studio. Waktu perilisannya yang sudah sangat lama sekali ini lantas menjadikan Useless sebagai salah satu yang tertua di kategori aplikasi tidak berguna.
SkyGames Studio itu sendiri pada dasarnya merupakan sebuah pihak pengembang yang dapat dipastikan lebih totalitas dalam membuat sebuah aplikasi. Hal itu dapat dibuktikan dari tiga aplikasi lainnya yang dibuat dengan cukup kompeten, meskipun salah satu di antaranya berkonsep sama dengan aplikasi Useless.
Di samping itu, SkyGames Studio juga menempatkan deskripsi yang totalitas di kolom kontak. SkyGames Studio menyediakan alamat surat elektronik (surel) profesional yang dapat dihubungi beserta dengan alamat kantor pusat, kebijakan privasi, dan bahkan situs yang dapat diakses bebas, walau sayangnya situs tersebut saat ini masih dalam proses pembuatan.
Dengan deskripsi yang lengkap, itu menjadikan SkyGames Studio terlihat lebih berpengalaman dibandingkan pihak pengembang aplikasi yang telah dijelaskan sebelum-sebelumnya yang biasanya hanya menyediakan alamat surel saja. Terlebih lagi, alamat surel milik SkyGames Studio merupakan versi alamat yang berbayar (contact@jonathanzimmermann.com), berbeda dengan pesaing-pesaingnya, sesama pengembang aplikasi tidak penting, yang hanya menggunakan versi gratis (contoh: xxx@gmail.com).
Di bagian deskripsi aplikasi, SkyGames Studio menjelaskan secara rinci meskipun topiknya adalah tentang ketidakgunaan. Penjelasan rinci tersebut disertai dengan lelucon-lelucon lucu yang dapat membuat pengguna terus lanjut membaca deskripsi aplikasi itu, sehingga penjelasan panjang lebar dari SkyGames Studio setidaknya tak menjadi 'pajangan' saja. "Puluhan peneliti dari seluruh dunia mencoba untuk mencari kegunaan dari aplikasi ini, tetapi semua percobaan itu sejauh ini berakhir dengan kegagalan," canda SkyGames Studio mengakhiri paragraf pertama dari penjelasannya.
Yang membuat aplikasi Useless unik ada pada kolom yang biasa digunakan untuk memamerkan isi dari sebuah aplikasi. Di bagian kolom tersebut, SkyGames Studio menyertakan tiga konten, yang mana dua di antaranya adalah gambar tanda tanya berwarna hitam. Tetapi, konten yang berada di barisan paling pertama kolom merupakan sebuah video dengan gambar sampul yang cukup menarik perhatian meskipun dibuat seadanya.
Setelah 'diteliti' lebih lanjut, video dengan gambar sampul bertuliskan "Useless, just because" itu ternyata hanyalah sebuah video berlatar belakang hitam berdurasi hampir 10 menit dengan dua kalimat yang berada di tengah. Secara garis besar, kalimat tersebut ada untuk menerangkan bahwa video ini merupakan sebuah video tidak berguna yang digunakan sebagai trailer dari aplikasi Useless.
Sebelum lanjut ke teks yang lebih jauh, perlu dipahami bahwa aplikasi Useless terakhir kali mendapat pembaruan pada 21 September 2018. SkyGames Studio memberikan catatan bahwa pembaruan tersebut bermaksud untuk membuat perubahan kecil yang tidak berguna di fitur yang tidak berguna untuk membuatnya kurang lebih sedikit kurang berguna. "Berguna atau tidak, itulah pertanyaannya."
Saat membuka aplikasi yang satu ini, dapat dipastikan bahwa Useless jauh lebih tidak berguna daripada Useless Websites, Useless App, ataupun UsefulApp. Sesaat setelah memuat, pengguna akan langsung dihadapkan dengan sebuah teks sepanjang tujuh paragraf, dengan inti dari teks tersebut ialah pada ketidakgunaan yang ada di aplikasi Useless. Seperti biasa, terdapat selipan humor-humor yang setidaknya dapat membuat orang yang mengunduh Useless menjadi sedikit terhibur.
Paragraf terakhir merupakan paragraf yang dikhususkan untuk menjelaskan bahwa aplikasi Useless pada faktanya 'sedikit' bermanfaat, tetapi hanya untuk si pihak pengembang aplikasi itu sendiri. SkyGames Studio mengaku bahwa manfaat yang hadir dari aplikasi tidak bermanfaat miliknya berasal dari iklan berukuran kecil yang berada di paling bawah aplikasi.
Untuk perihal jumlah unduhan, Useless sangat jauh mengungguli pesaing-pesaingnya. Terdapat kurang lebih 100 ribu total unduhan yang pastinya dihasilkan dari puluhan ribu atau lebih perangkat dari puluhan ribu manusia-manusia yang sedang ingin mengisi waktu luangnya. Berkat ketidakgunaannya, Useless sukses meraup lebih dari 10 ribu total ulasan dengan rata-rata nilai ulasan yang cukup mengagetkan: 4,8 bintang. Salah satu ulasan muncul dari Hani Herlina pada 2020 silam, "Sangat membantu saya yang lagi gabut. Ini aplikasi sampah sih tapi kok gw download ya? 😂" ujarnya.
Useless Button
Useless Button merupakan sebuah aplikasi berukuran 3,6 megabita yang digarap dan dirilis pada tanggal 9 Maret 2019 yang lalu. Riccardo Camattari selaku pengembang yang berkantor pusat di Italia tampaknya membuat aplikasi yang satu ini pada saat dirinya sedang bosan, karena ternyata, Camattari telah merilis sejumlah aplikasi lainnya yang cukup bermanfaat, salah satunya adalah aplikasi untuk mencari rumus matematika.
Kolom deskripsi Useless Button terisi oleh kalimat yang menjelaskan bahwa konteks dari aplikasi ini adalah sesuai dengan namanya: tombol virtual yang tidak akan melakukan apa-apa kecuali memunculkan suara klik saat disentuh. Camattari menjelaskan lebih lanjut bahwa tersedia fitur penghitung klik yang akan menunjukkan seberapa kali pengguna telah menekan tombol di Useless Button. Sebelum menutup paragraf pertama, Camattari menerangkan bahwa jika pengguna menyentuh tombol terlalu cepat, maka angka total sentuhan akan menjadi merah disertai dengan telepon pengguna yang bergetar.
Selain fitur-fitur tersebut, tersedia pula opsi untuk mengganti latar belakang pada saat sedang menggunakan Useless Button. Opsi tersebut dijelaskan oleh Camattari di paragraf kedua dengan merincikan bahwa latar belakang dapat diganti dengan latar putih, latar hitam, gambar logam, gambar papan sirkuit, gambar rangkaian jalur elektronik, atau menggunakan gambar yang ada di perangkat pribadi pengguna.
Useless Button pada saat ini telah berada di versi 1.22 setelah mengalami pembaruan yang terakhir kali terjadi di tanggal 25 Desember 2021, dengan catatan bahwa pembaruan yang dihasilkan oleh pengembang yang memiliki situs bernama CAMASAPP tersebut menghasilkan fitur baru berupa kontrol getaran.
Pada saat membuka aplikasi, pengguna langsung disuguhkan dengan tombol merah besar bertuliskan huruf "U" di tengah-tengahnya yang merepresentasikan kata "tidak berguna" dalam bahasa Inggris alias "useless". Di bagian pojok kiri atas terdapat status yang memperlihatkan jumlah total sentuhan yang telah dilakukan oleh pengguna, sementara di pojok kanan atas merupakan lokasi untuk mengakses pengaturan aplikasi. Di paling bawah terdapat iklan berukuran kecil yang tidak mengganggu sama sekali.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengguna dapat dengan bebas menekan tombol yang ada sementara sistem akan mencatat setiap sentuhan yang pengguna berikan. Aktivitas tersebut dapat dilakukan bahkan hingga hari kiamat tiba, menyesuaikan keinginan si pengguna. Lalu jika pengguna menyentuh terlalu cepat, sesuai dengan apa yang Camattari bilang, maka catatan hitungan total sentuhan akan berubah warna menjadi merah disertai dengan satu perubahan kecil dan munculnya animasi yang juga berwarna merah.
Di halaman pengaturan, terdapat sejumlah fitur dasar yang tidak dijelaskan oleh Camattari di kolom deskripsi aplikasi. Useless Button pada faktanya memungkinkan pengguna untuk menghilangkan dan mengatur ulang status total sentuhan serta mematikan suara klik yang muncul saat sebuah sentuhan telah diberikan.
Sebagai sebuah aplikasi tidak berguna yang dibuat dengan cukup serius (berbeda dengan pesaing-pesaingnya yang sama-sama berkonsentrasi di konteks ketidakgunaan) meskipun desainnya telah tertinggal oleh zaman, Useless Button sayangnya hanya berhasil memperoleh lebih dari 10 ribu total unduhan dengan tidak adanya sama sekali pengguna yang memberikan ulasan.
Useless App
Berbeda dengan aplikasi Useless App yang dikembangkan oleh UselessProgrammer dan telah dijelaskan sebelumnya, aplikasi Useless App yang satu ini merupakan hasil buah tangan dari developer bernama t.vasko. Yang mana, t.vasko sebagai pengembang sayangnya hanya menempatkan alamat surel gratis yang disediakan oleh Google Mail, di kolom kontak pengembang.
Meski hanya 'menghidangkan' alamat surel sebagai satu-satunya kontak yang dapat dihubungi, t.vasko telah membuktikan bahwa dirinya cukup ahli dalam membuat aplikasi untuk sistem operasi Android. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan melalui fakta bahwa t.vasko telah membangun dan merilis tiga aplikasi lain di luar Useless App. Ketiga aplikasi itu adalah: aplikasi untuk menjelajahi berbagai resep kopi, aplikasi yang menyediakan data perusahaan taksi di Makedonia Utara, dan aplikasi untuk bermain tic-tac-toe (sebuah permainan yang sudah sangat terkenal di dunia dengan melibatkan dua tim atau dua orang).
Di halaman deskripsi, t.vasko yang mengategorikan Useless App sebagai aplikasi hiburan menjelaskan dengan sangat singkat, bahwa Useless App merupakan aplikasi yang tidak akan pernah melakukan apa-apa dan hanya akan membuang-buang waktu orang yang menggunakannya.
Sejak dirilis pada masa-masa awal di tahun 2018, hingga kini t.vasko belum juga menjalankan pembaruan untuk satu-satunya aplikasi tak berguna yang dibuat olehnya itu. Sehingga, secara otomatis aplikasi berukuran hampir 5,5 megabita ini sekarang masih berada di versi 1.0.
Saat membuka aplikasi Useless App, t.vasko langsung menyajikan pengguna dengan gambar sebuah papan kayu yang berguna sebagai latar belakang. Sementara itu, di waktu yang bersamaan juga terdapat sebuah simbol sidik jari manusia yang akan terus bergerak acak ke sembarang arah. Di bagian paling bawah dari area yang dapat dilihat oleh pengguna, ada sebuah status berukuran kecil yang menampilkan angka nol.
Bisa diketahui bahwa secara tidak langsung t.vasko menantang pengguna untuk dapat memencet simbol sidik jari yang ada dengan akurat dan kemudian status kecil yang ada di bagian terbawah akan segera menghitung setiap sentuhan akurat yang terjadi. Konsep aplikasi yang satu ini kurang lebih sama dengan aplikasi Useless Button.
Tidak ada yang dapat pengguna lakukan selain menyentuh simbol sidik jari sebelum hal itu berpindah tempat. Saat ini, aplikasi Useless App hasil pengembangan t.vasko berhasil mendapatkan lebih dari seribu unduhan meskipun tanpa adanya ulasan sedikitpun.
The Useless App Market
The Useless App Market merupakan sebuah aplikasi berukuran 1,6 megabita yang dirilis pada tanggal 25 Desember 2015. Aplikasi yang dikembangkan oleh seseorang bernama WALMIN ini terakhir kali mendapatkan pembaruan menjadi versi 1.2 di tahun 2020 yang membuatnya mengalami beberapa penambahan dan perubahan fitur.
Pembaruan versi 1.2 membuat The Useless App Market memperoleh: penambahan mode gelap, penambahan aplikasi, penghapusan aplikasi yang telah usang, perpindahan ke AndroidX (versi yang telah ditingkatkan kemampuannya), TargetSdkVersion diubah ke angka 30, penghapusan izin permintaan akses lokasi, dan satu perubahan yang WALMIN anggap sebagai sebuah 'perubahan kecil di sana dan di sini'.
Yang cukup menarik dari pembaruan 1.2 aplikasi The Useless App Market ada pada penghapusan izin permintaan akses lokasi. Pilihan tersebut sangatlah bijak karena The Useless App Market memang seharusnya tidak memerlukan akses terhadap lokasi pengguna yang bisa menyebabkan pengguna dapat diketahui titik keberadaannya selama 24 jam setiap hari.
WALMIN itu sendiri yang bermarkas di Swedia tampaknya juga sama seperti SkyGames Studio, Riccardo Camattari, dan t.vasko karena sikap mereka berempat yang iseng membuat aplikasi tidak penting di samping fakta bahwa mereka sempat membuat aplikasi yang bermanfaat. Hingga saat ini, WALMIN diketahui sudah membuat dan menerbitkan 13 aplikasi yang semuanya cukup bermanfaat, salah satunya adalah aplikasi Dreamly yang bisa digunakan untuk mencatat dan mengulas mimpi yang telah seseorang rasakan.
Kembali ke The Useless App Market. Untuk aplikasi ini, WALMIN, sebagaimana pengembang pada umumnya, menjelaskan melalui halaman deskripsi bahwa The Useless App Market merupakan sebuah aplikasi yang dibuat untuk membawa penggunanya pergi ke aplikasi tidak penting lainnya. WALMIN menerangkan jikalau The Useless App Market terinsipirasi dari The Useless Web, sebuah situs yang konsepnya ditiru oleh The Useless App Market.
Saat membuka aplikasi The Useless App Market, yang pertama kali muncul adalah kolom untuk menjawab apakah pengguna setuju atau tidak dengan sistem peraturan privasi yang digunakan oleh The Useless App Market. Pengguna bisa dengan leluasa menjawab tidak setuju terkait dengan sistem tersebut, karena memang tidak akan ada fitur di The Useless App Market yang terhapus meski jawabannya adalah tidak setuju.
Setelah menjawab sesuai keinginan masing-masing, pengguna lalu dihadapkan dengan sebuah kalimat besar yang bertuliskan: "Take me to a useless app." Kata "app" yang dibalut dengan sebuah bar berwarna hijau pada faktanya bisa disentuh dan The Useless App Market akan otomatis segera melakukan tugasnya: membawa pengguna pergi ke aplikasi tidak bermanfaat lainnya. Di sini, percobaan pertama membuat penulis pergi ke halaman mengunduh untuk aplikasi Useless App garapan t.vasko yang sempat penulis jelaskan sebelumnya.
Di bagian paling bawah terdapat sebuah simbol berwarna hijau yang beranimasi seperti jantung yang sedang berdetak. Jika disentuh, aplikasi akan menampilkan sejumlah hal: sebuah kalimat tentang The Useless Web selaku inspirasi, status versi aplikasi saat ini, daftar aplikasi WALMIN lainnya, tentang iklan yang diaktifkan, peraturan privasi, opsi untuk mengulas aplikasi, dan mengajukan aplikasi tidak penting lainnya untuk kemudian dimasukkan ke basis data The Useless App Market.
Sama seperti aplikasi kurang populer pada umumnya, The Useless App Market hanya berhasil memperoleh total lebih dari seribu unduhan dengan tanpa adanya catatan ulasan yang dibagikan oleh pengguna yang telah mencoba aplikasi tersebut.
Daftar Pustaka
- Jatimtech | Apa Itu Google Play Store? Pengertian, Jenis Layanan, Cara Membuka
- Wikipedia | Google
- Wikipedia | App Store (iOS)
- IdCloudHost | Cara Submit / Mendaftarkan Aplikasi Android di Google Play Store untuk Pemula
- BR Atsit | 5 Alasan Mengapa App Store Lebih Baik Dari Google Play
- Wikipedia | Silang-bulat-silang
- Android | Ringkasan AndroidX
- Wikipedia | Google Play
Komentar