Kosmonaut Soviet yang Menghilang

Teori konspirasi telah menyebar ke berbagai aspek kehidupan, termasuk itu ke lingkungan astronomi.

Pakaian untuk kosmonaut asal Uni Soviet.
Pakaian kosmonaut milik lembaga antariksa Uni Soviet. (Pexels)

Mengutip dari Wikipedia, Kosmonaut yang Hilang atau Kosmonaut Hantu adalah topik teori konspirasi yang mengilhami bahwa ada beberapa kosmonaut Uni Soviet yang pernah pergi ke luar angkasa, tetapi keberadaan mereka tidak pernah diakui secara publik oleh otoritas antariksa Uni Soviet maupun Rusia.

Pendukung teori ini berpendapat bahwa Uni Soviet berusaha meluncurkan sejumlah penerbangan luar angkasa berawak sebelum penerbangan Yuri Alekseyevich Gagarin, selaku manusia pertama yang berhasil menembus masuk ke luar angkasa. Mereka percaya bahwa setiap kosmonaut yang ada di misi sebelum Yuri Gagarin telah tewas dalam usaha peluncuran tersebut. Kontributor Wikipedia menyatakan bahwa Pemerintah Uni Soviet memang sudah seharusnya menyembunyikan setiap informasi yang terkait dengan kegagalan program luar angkasa mereka untuk mencegah tanggapan buruk dari publik selama puncak Perang Dingin di 1948 hingga 1953.

Penjelasan

Memang pada faktanya, telah banyak kegagalan program luar angkasa Uni Soviet sebelum dan sesudah berhasilnya peluncuran Yuri Gagarin. Banyaknya program luar angkasa yang ada selama Perang Dingin salah satunya mungkin bersumber dari tuntutan Perlombaan Luar Angkasa, yaitu sebuah periode persaingan antara pihak Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) antara tahun 1955 dan 1972 yang mendorong masing-masing pihak untuk menggunakan sumber daya mereka hingga mencapai batasnya. Tentu saja, Perlombaan Luar Angkasa bertujuan untuk menentukan siapakah yang akan menjadi pertama untuk mengirim manusia mencapai titik orbit. Kemenangan-kemenangan Uni Soviet dalam periode awal Perlombaan Luar Angkasa membuat AS panik karena mereka khawatir akan kalah dalam rivalitas.

Melansir dari All That's Interesting, salah satu contoh kecelakaan program luar angkasa Uni Soviet yang terjadi sebelum peluncuran Yuri Gagarin ialah Bencana Nedelin. Wikipedia menginformasikan bahwa Bencana Nedelin merupakan nama yang diberikan untuk kecelakaan yang terjadi pada 24 Oktober 1960 di landasan peluncuran Baikonur. Secara rinci, apa yang terjadi di tahun 1960 silam, tepat di pukul 18.45 waktu lokal, adalah meledaknya mesin tahap kedua dari purwarupa R-16, sebuah jenis rudal balistik antarbenua pertama yang berhasil dioperasikan oleh Uni Soviet. Ledakan tersebut terjadi akibat mesin dinyalakan secara tidak sengaja, menewaskan sejumlah personel militer dan pekerja teknis yang tidak diketahui jumlahnya. Wikipedia menduga jumlah korban jiwa ada di angka 54 hingga 300, tetapi All That's Interesting menyebutkan setidaknya ada 78 korban tewas.

Selanjutnya, di Maret 1961, tepat sekitar sebulan sebelum misi Vostok 1 Gagarin di 12 April 1961, seorang kosmonaut Uni Soviet tewas pada usia ke-24 tahun akibat kebakaran hebat yang terjadi di dalam kapsul (wahana luar angkasa kecil) pelatihan yang penuh dengan oksigen. Pemerintah Uni Soviet baru mengakui kecelakaan tersebut di tahun 1986. Reuters melalui New York Times menyatakan bahwa korban yang tewas bernama Valentin Vasiliyevich Bondarenko.

Kemudian, di 1967, kosmonaut lainnya kembali tewas ketika parasut di kapsul luar angkasanya gagal terbuka dan kosmonaut itu bernama Vladimir Mikhaylovich Komarov, sosok teman Yuri Gagarin. Keadaan Komarov pasca kecelakaan sangatlah mengenaskan. Gagarin itu sendiri kemudian meninggal dunia setahun kemudian saat berlatih dengan jet tempur, sehingga itu menambahkan nama lain ke daftar panjang kematian yang terkait dengan program luar angkasa Uni Soviet.

Satu-satunya bagian tubuh Vladimir Komarov yang tersisa.
Sisa-sisa tubuh Komarov yang hangus. Hanya tulang tumitnya saja yang 'berhasil selamat'. Rare Historical Photos menyebut Komarov sebagai manusia pertama yang tewas dalam misi luar angkasa. Di luar itu, masih banyak lagi terjadinya peristiwa kecelakaan yang terkait dengan program luar angkasa Uni Soviet. (Rare Historical Photos)

Wyatt Redd selaku penulis dari artikel "The Haunting Mystery Of The USSR's Lost Cosmonauts" menyatakan bahwa sudah sejak lama ada tuduhan yang bersirkulasi bahwa kematian (tentunya terkait dengan program angkasa Uni Soviet) yang diketahui oleh publik hanyalah sebagian kecil dari jumlah total orang yang meninggal. "Bahkan, ada yang berpendapat bahwa sejumlah kosmonaut hilang di luar angkasa."

Klaim Dua Bersaudara

Salah satu klaim paling populer tentang tuduhan tersebut berasal dari adik kakak asal Italia bernama Achille dan Giovanni Battista yang mengaku telah 'menemukan' beberapa misi luar angkasa rahasia Uni Soviet yang gagal. Klaim tersebut menghasilkan dugaan bahwa keduanya, sebagai sosok mantan operator radio amatir, mendukung teori konspirasi program luar angkasa Uni Soviet.

Berdasarkan Wikipedia, pengakuan itu bermula dari mereka berdua yang memutuskan untuk mendirikan stasiun pendengaran eksperimental di luar Turin, Italia pada akhir 1950-an. Achille dan Battista menggunakan bunker Jerman bekas di sebuah lokasi bernama Torre Bert. Bekerja dengan peralatan seadanya dan dibarengi dengan improvisasi, mereka berdua mengklaim telah berhasil memantau transmisi dari program seri satelit Sputnik Uni Soviet dan satelit AS pertama, Explorer 1. Keberhasilan tersebut terjadi melalui penggunaan peralatan yang merekam informasi penerbangan seperti telemetri, rekaman suara, dan data visual.

Di tahun 1960-an, mereka berdua merilis beberapa rekaman yang diduga merupakan komunikasi radio dari sejumlah misi luar angkasa rahasia Uni Soviet, termasuk itu rekaman suara yang diklaim sebagai suara sekarat mencekik dari seorang kosmonaut yang hilang. Secara total Achille dan Battista merilis sembilan rekaman dalam durasi empat tahun. Semua rekaman yang dirilis tercantum dalam daftar berikut:
  1. Mei 1960, ketika kosmonaut yang tidak disebutkan namanya hilang saat orbit kapsul luar angkasnya menyimpang dari jalur yang seharusnya.
  2. November 1960, saat di mana Achille dan Battista menemukan pesan permintaan bantuan dalam kode Morse dari wahana luar angkasa yang bermasalah.
  3. Februari 1961, momen seorang kosmonaut tewas dalam keadaan lemas.
  4. April 1961 tepat sebelum penerbangan Gagarin, sebuah kapsul tercatat mengelilingi Bumi tiga kali sebelum masuk kembali ke lingkungan atmosfer.
  5. Mei 1961, sinyal permintaan bantuan berkekuatan lemah dari kapsul yang sedang mengorbit.
  6. Oktober 1961, di mana sebuah wahana Uni Soviet menyimpang dari jalur dan menghilang dalam kegelapan luar angkasa.
  7. November 1962, sebuah kapsul luar angkasa memantul dari atmosfer dan menghilang saat proses masuk ke dalam area Bumi.
  8. November 1963, tanggal di mana seorang kosmonaut perempuan yang tidak diketahui identitasnya tewas saat proses masuk menuju Bumi.
  9. April 1964, momen di mana kosmonaut hilang ketika kapsulnya terbakar ketika sedang menembus atmosfer Bumi.

Salah satu rekaman yang merujuk kepada rekaman kelima yang berhasil diperoleh dua bersaudara Achille dan Battista. (YouTube)

Tuduhan Program Bulan

Di samping itu, mengutip dari Wikipedia (yang tidak melampirkan siapa penyebar dari pernyataan ini), beberapa sumber mengklaim bahwa sebelum penerbangan Apollo 11 yang bersejarah ke Bulan, Uni Soviet telah berupaya melakukan percobaan untuk mengalahkan AS. Meski begitu, percobaan tersebut, yang diduga terjadi pada 3 Juli 1969 melalui penggunaan paket pesawat Soyuz 7K-L3 (memiliki relasi dekat dengan Soyuz 7K-LOK) yang diangkut oleh roket N1, berakhir dengan ledakan, menghancurkan landasan peluncuran, dan membunuh kosmonaut yang ada di dalamnya.

Jika berbicara fakta, sebenarnya memang betul terdapat kecelakaan yang menimpa Uni Soviet di 3 Juli 1969. Tetapi, paket pesawat yang digunakan saat itu tidak memuat kosmonaut seorangpun di dalamnya. Seorang ahli analisis dari Badan Intelijen Pusat (CIA) bahkan menyebutkan bahwa peluncuran yang gagal tersebut mungkin dimaksudkan untuk mengirim wahana luar angkasa tak berawak ke sekitar Bulan dan kemudian mengembalikannya ke Bumi.

Wikipedia mewartakan bahwa sumber resmi menyebut Soyuz 7K-L3 tidak siap untuk menjalani misi berawak. Modul pendaratnya, LK, telah berhasil diuji beberapa kali, tetapi perangkat pengorbitnya tidak berhasil diuji dan justru dibarengi dengan (mungkin merujuk ke pengajuan) penutupan pelaksanaan program ini pada akhir 1974. Pengajuan penutupan program secara resmi ditolak dan dijaga kerahasiaannya hingga 1990, ketika pemerintah mengizinkan publikasinya di bawah kebijakan yang penamaannya menyangkut keterbukaan dan transparansi.

Kontributor Wikipedia memang sudah benar kala menyatakan bahwa program Soyuz 7K-L3 tidak berakhir di 1974. Karena memang pada faktanya, program ini secara resmi dibatalkan pada tahun 1976. Namun di lain sisi, perlu diperjelas bahwa program Soyuz 7K-L3 telah lebih awal berakhir, yaitu di 1974, meski hanya secara de facto. Itu artinya, aktivitas yang terkait dengan program Soyuz 7K-L3 sudah tidak ada lagi semenjak 1974, tetapi ranah hukum baru menyatakan 'kekosongan aktivitas' tersebut sekitar dua tahun kemudian.

"Bahkan (sekalipun) jika kosmonaut ada di dalam Soyuz 7K-L3 (lalu kemudian terjadi kecelakaan), mereka akan diselamatkan melalui sistem yang akan membawa muatan ke tempat yang aman: dua kilometer dari landasan," jelas Wikipedia setelah penggunaan bahasanya dibuat lebih ringan. Perlu diketahui bahwa seluruh peluncuran Uni Soviet ke Bulan melalui N1 yang mengangkut paket sistem kendali Soyuz 7K-LOK berakhir dengan kegagalan walau untungnya tidak ada kru yang ditugaskan untuk masing-masing dari seluruh penerbangan tersebut.

Kosmonaut Mikoyan

Klaim itu, tentang kecelakaan di 3 Juli 1969, dianggap berkorelasi dengan hoaks tentang kegagalan penerbangan Mayor Andrei Mikoyan, sosok yang dikenal sebagai salah satu Kosmonaut Hantu. Identitasnya itu sendiri masih tidak jelas, mengingat Mikoyan mungkin hanya merupakan seorang karakter di sebuah cerita yang, seperti sudah dijelaskan, merupakan cerita hoaks.

Apa yang dikaitkan dengan Mikoyan adalah bahwa terdapat dua kosmonaut Uni Soviet yang tewas dalam upaya mereka untuk mencapai Bulan di tahun 1969. Mereka yang diharapkan berhasil mendarat di Bulan, justru gagal masuk ke orbit Bulan dan kemudian melewati benda antariksa tersebut. Di cerita yang tersebar, kegagalan itu disebabkan oleh alasan paling yang umum, yaitu kerusakan pada beberapa sistem. Kisah ini dibuat berdasarkan serial televisi The Cape di episode "Buried in Peace" yang tayang pada 28 Oktober 1996.

Pada episode tersebut, cerita fiksi yang diterangkan ialah bahwa kru dari pesawat ulang-alik yang sedang dalam tugas untuk memperbaiki sebuah satelit komunikasi melakukan pertemuan dengan wahana luar angkasa Uni Soviet yang terlantar dengan kru di yang tewas di dalamnya. Sosok pemeran Lincoln di The Punisher, Tom Nowicki, ialah orang di balik Mayor Andrei Mikoyan pada episode ini.

Kondisi seorang kosmonaut di sebuah wahana luar angkasa.
Pemandangan langka di mana seorang kosmonaut terlihat sedang fokus selama pelatihan pendaratan yang menggunakan modul pendarat LK. (Encyclopedia Astronautica)

***

Menikmati artikel ini? Berlangganan buletin Written by IRIZU untuk mendapatkan notifikasi artikel selanjutnya melalui surel dengan mendaftar di sini, atau isi formulir yang ada di bawah.

Written by IRIZU beroperasi dengan dana pribadi semenjak didirikan. Dukung operasional dan perkembangan Written by IRIZU dengan berdonasi di sini.


***

Daftar Pustaka

Komentar